Setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk mengekspresikan cinta mereka, dan anime memiliki beberapa karakter yang mengekspresikannya dengan cara yang sangat aneh. Beberapa di antaranya bahkan menjadi kiasan dari waktu ke waktu atau tipe ‘dere’. Berasal dari istilah Jepang untuk ‘sayang’, ada ‘yandere’ yang terobsesi secara psikotik, ‘dandere’ yang pemalu dan menarik diri, dan tipe ‘deredere’ yang lugas atau straightforward.
Yang paling terkenal adalah tipe ‘tsundere’; orang-orang yang berlaga benci terhadap kepentingan mereka tetapi sebenarnya menyukai mereka. Di tangan yang tepat, mereka bisa menjadi bagian dari kisah romantis bertahap. Kemudian, di tangan yang salah, mereka bisa menjadi lelah, khas, atau sangat mengkhawatirkan.
8. Chitoge Kirisaki dari Nisekoi
Nisekoi menawarkan pengaturan tsundere yang cukup sederhana dan standar. Chitoge hanyalah seorang gadis biasa yang kembali dari Amerika dan sekarang di Jepang dan akhirnya terjebak dalam hubungan yang diatur dengan protagonis anime yaitu Raku Ichijō. Dipasangkan dengan orang asing segera setelah beremigrasi akan membuat siapa pun gelisah, tetapi mereka berdua terjebak seperti itu sampai keluarga mereka bisa tenang. Tentu saja, keduanya akhirnya saling menghangatkan dan mulai berkencan secara nyata.
Dia juga suka menyerang siapa saja yang mengganggunya, mulai dari teman hingga orang yang lewat. Jika siapapun tidak terkena oleh duri verbalnya, dia tak akan sungkan untuk membuatnya menjadi serangan fisik jika ditekan. Akibatnya, kebanyakan orang lebih suka tidak memihaknya, baik atau buruk.
7. Wolfram von Bielefelt dari Kyou Kara Maou
Sebagian besar tipe ‘dere’, secara umum, cenderung perempuan, dan daftar ini tidak terkecuali. Namun, ada juga loh tsundere laki-laki, dan Wolfram adalah contoh klasiknya. Bagaimanapun, dia adalah seorang ‘Pangeran Egois’ dari Kyō Kara Maō, atau ‘Tuan Kecil Bodoh.’ Dari semua gelar yang dia miliki sebagai putra bungsu Raja Iblis tua, dua gelar itulah yang merupakan dia banget.
Sebagai ‘Mazoku’ (pada dasarnya iblis, meskipun mereka terlihat dan bertindak lebih seperti elf), dia bangga dengan warisannya. Dia membenci manusia, meskipun dirinya sendiri setengah manusia. Dia dengki terhadap Conrad, saudara tirinya, dan menghina Raja Iblis baru Yuri Shibuya segera setelah mereka bertemu. Memang, dia berlaku hangat pada Yuri dari waktu ke waktu, seperti yang dilakukan seorang tsundere.
6. Mio Isurugi dari MM!
Saat mencoba menyembuhkan seseorang dari masokisme mereka, memukuli mereka mungkin tidak akan berhasil. Namun begitulah cara Mio Isurugi menghadapi hero MM!, Tarō Sado. Tapi kemudian dia juga berurusan dengan kompleks superioritasnya sendiri, yang sering dia gunakan untuk menunjukkan kepada Tarō siapa bosnya.
Dia memukulnya cukup banyak seperti yang dia inginkan, apakah dia melakukan sesuatu yang salah atau tidak. Kemudian, jika gadis lain berani menunjukkan penghargaannya sendiri pada Tarō Sado, Mio akan memukul Tarō Sado lebih keras. Berusaha sekuat tenaga, Mio akhirnya harus mengakui bahwa Mio memiliki sesuatu untuk juniornya yang suka rasa sakit. Ini adalah pertandingan yang dibuat di surga. Surga yang aneh, bertema S&M, cerdik, tetapi yang cocok untuk mereka seperti sarung tangan.
5. Taiga Aisaka dari Toradora
Dengan tinggi badan yang tergolong pendek dan penampilannya yang kekanak-kanakan, orang lain sering menyebut Taiga imut. Kemudian dia akan membuka mulutnya dan merusak ilusi mereka. ‘Palmtop Tiger’ memiliki tatapan tajam dan kata-kata yang cocok. Suasana hatinya dapat berubah dalam satu klik, terutama ketika dia mendengar orang lain berbicara tentang dia pendek atau canggung. Hanya temannya Minori, dan gebetannya Yusaku, dapat menenangkan binatang buas di dalam dirinya.
Jadi, tidak mengherankan jika dia dapat menancapkan cakarnya kepada Ryūji Takasu. Paling-paling, Taiga membuatnya memasak dan membersihkan ruangannya untuknya. Paling buruk, Taiga menyerangnya Ryūji di rumahnya sendiri. Kemudian, ketika kelasnya mengira dia berkencan dengan Ryūji alih-alih dengan gebetannya nya, Ryūji menghancurkan tempat itu. Sulit mengubah kebiasaan, bahkan ketika perasaannya mereda seiring waktu, dia ingin memenangkan anak laki-laki itu dengan menantangnya ke pertandingan MMA. Dia adalah kumpulan kemarahan dalam bingkai kecil.
4. Naru dari Love Hina
Di permukaan, Love Hina Ken Akamatsu adalah kisah manis tentang seorang anak laki-laki bernama Keitar yang ingin memenuhi janji masa kecilnya kepada temannya Naru untuk masuk Universitas Tokyo bersamanya. Kombo rom dan com-nya membuatnya sangat populer pada masa itu, dan masih dianggap sebagai pokok genre harem. Namun, itu belum setua seri saingan seperti Tenchi Muyo.
Itu semua mungkin karena Naru, yang ditulis sebagai minat cinta yang sangat keras dan pendendam. Jika Keitarō berani menunjukkan ketertarikan ringan pada gadis lain, Naru akan mengirimnya ke langit. Atau, jika Keitar terjebak dalam kesulitan yang canggung dengannya, Keitar dihancurkan melalui dinding. Ini adalah pasangan anak perempuan-pasif agresif yang dibawa ke ekstrem.
3. Louise Francoise Le Blanc de la Valliere dari Zero no Tsukaima
Louise mungkin adalah contoh paling terkenal dari karakter tsundere yang kejam. Jika wajahnya yang cemberut bukanlah yang pertama kali menyapa para pencari karakternya secara online, itu akan menjadi foto-foto karakter utamanya yang menghukum Saito Hiraga dalam satu atau lain cara. Saito Hiraga seharusnya menjalani kehidupan biasa di Jepang. Sebagai gantinya, dia mendapatkan perawatan isekai dan menjadi familiar Louise.
Akan lebih akurat untuk memanggil Saito Hiraga sebagai karung tinjunya, karena Louise memandang rendah Saito Hiraga sebagai orang biasa, memukulnya dengan hasil panennya, memanggilnya anjing, melakukan segala sesuatu yang kebanyakan orang sebut layanan sosial. Tetap saja, dia khawatir akan menjadi terlalu kasar dan mengusirnya, terutama ketika dia mudah cemburu pada gadis lain. Dengan partner seperti Louise, siapa yang butuh musuh? Namun, ada dua orang lain yang lebih ganas.
2. Misato Tachibana dari Nichijou
Tentu, Louise suka mengubah minat cintanya menjadi anak laki-laki yang suka mencambuk. Tapi dia tidak mengeluarkan daya tembak seperti yang dilakukan Misato di Nichijou. Setiap kali dia harus berurusan dengan bintang utama Kojirō dengan cara apa pun, dia akan mengeluarkan artileri berat entah dari mana. Jika seseorang hanya menyebut nama Kojirō, Misato hampir akan memecahkan pembuluh darahnya dan mengeluarkan pistol. Kecuali Misato biasanya yang membesarkannya atau mengikat topik pembicaraan apa pun yang kembali kepada Kojirō.
Satu-satunya hal yang membuat Kojirō kembali adalah bahwa persenjataannya cenderung dipersenjatai dengan blanko dan tepung. Akibatnya, dia biasanya terlihat seperti mengalami pertemuan buruk di toko roti daripada bersiap-siap ke kamar mayat. Kegemaran Misato akan pistol dan senjata lainnya telah membuat penggemar memanggilnya ‘gundere’.
1. Dokuro-chan dari Bokusatsu Tenshi Dokuro-chan
Bagaimana seseorang bisa mengalahkan senjata dan serangan fisik? Masuki Dokuro-chan, Malaikat Penghancur. Untuk mencegah karakter utama Sakura Kusasabe membuat manusia abadi melalui mesin yang dia ciptakan, Tuhan mengirim Dokuro-chan kembali ke masa lalu untuk membunuhnya. Hanya dia yang berpikir ada cara lain dan mencoba menemukan cara untuk menyibukkannya cukup lama untuk melupakan mesin keabadian masa depannya. Masalahnya adalah bahwa dia biasanya akhirnya membunuhnya, baik dengan sembarangan mengayunkan tongkatnya yang berduri Excalibolg atau dengan sengaja mengayunkannya ke arahnya ketika dia mengganggunya.
Setiap kali dia mati, dia membangkitkannya untuk satu lagi kesialan atau lainnya. Dia pelindung dan kutukannya, ke titik di mana Sakura berharap dia bisa dibunuh untuk selamanya untuk mengakhiri kesengsaraan. Mengingat mesinnya pada awalnya dimaksudkan untuk menghentikan wanita yang menua pada usia 12 tahun untuk menciptakan ‘Lolicon’s World’-nya, orang dapat melihat mengapa pengulas di MyAnimeList menyebutnya “salah satu anime paling bodoh yang terkenal di tahun 2000-an.”
