Arc ‘Pertemuan Lima Kage’ di Naruto: Shippuden sangat penting untuk memahami perkembangan karakter Sasuke, dan dianggap oleh banyak orang sebagai momen paling ikonik Sasuke. Namun, arc ini kurang beruntung karena singkat dan terjepit di antara Perang Ninja Keempat dan ‘Serangan Pain,’ salah satu arc Naruto: Shippuden yang paling menyentuh dan dicintai. Situasi ini diperburuk oleh anime yang menambahkan filler selama dua puluh episode sebelum arc ini dimulai.
Perkembangan karakter Sasuke selalu dipengaruhi oleh pengkhianatan kakaknya, Itachi, yang membunuh seluruh anggota klannya (termasuk kedua orang tua mereka) tetapi menyelamatkan Sasuke
Arc “Pertemuan Lima Kage” menunjukkan bagaimana hubungan Sasuke dengan bayangan Itachi mulai berubah, menangkap momen ketika pandangan Sasuke tentang kakaknya mulai goyah. Dunia Naruto: Shippuden juga semakin diperdalam, sementara karakter seperti Sakura dan Naruto menunjukkan sisi baru mereka ketika Sasuke mulai kehilangan kendali.
Masa Perubahan untuk Sasuke
Pengungkapan Rahasia Membuat Sasuke Berbalik Melawan Konoha
Jauh sebelum “Arc Pertemuan Lima Kage,” Sasuke telah meninggalkan desa Konoha yang penuh warna dan nyaman untuk mencari kakaknya dan membalas dendam atas keluarganya. Kepergian ini sudah menandai Sasuke sebagai pengkhianat desa, karena ia rela mengorbankan desa demi tujuan pribadinya. Bagi Naruto dan Sakura, mengembalikan Sasuke menjadi tujuan utama.
Sasuke membentuk kelompok Hebi untuk membantunya mencapai tujuannya menemukan dan mengalahkan Itachi. Setelah berhasil membunuh Itachi, ia ditangkap oleh Obito dari Akatsuki (yang menyamar sebagai Madara Uchiha). Obito mengungkapkan peran sebenarnya Itachi sebagai anggota Anbu, pasukan rahasia Konoha, dengan tujuan membalikkan Sasuke melawan Konoha, sambil memanipulasi cerita agar Sasuke berpihak padanya.
Setelah serangkaian peristiwa ini, Sasuke secara simbolis mengubah nama kelompoknya dari Hebi (ular) menjadi Taka (elang). Pandangan dunia terhadap Sasuke semakin buruk setelah ia bergabung dengan Akatsuki, sebuah organisasi pemberontak yang beroperasi di luar sistem Kage di bawah arahan Obito untuk mengumpulkan semua Bijuu (makhluk berekor). Obito memberikan misi kepada Sasuke untuk menangkap Killer B, yang membuat Sasuke dianggap sebagai teroris internasional. Pertemuan Lima Kage pun digelar dengan tujuan menangkap Sasuke dan menyusun rencana untuk menghadapi ancaman yang semakin besar dari Akatsuki.
Setelah mengetahui tentang pertemuan ini, Sasuke memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melancarkan serangan dan membalas dendam (termasuk pertarungan hebat Sasuke melawan Danzo). Namun, rencananya digagalkan oleh White Zetsu yang mengungkapkan keberadaan Sasuke. Infiltrasi yang gagal ini, ditambah dengan tindakan kekerasan Sasuke terhadap rekan Taka-nya, Karin, menyebabkan Taka hancur saat rekan-rekan Sasuke kesulitan tetap berada di sisinya karena sifatnya yang semakin ceroboh dan egois.
Kekacauan di Tim 7: Hubungan Sasuke dengan Naruto & Sakura yang Semakin Renggang
Ketika Sasuke Semakin Menyimpang dari Moralitas, Teman-Temannya Mulai Ragu (Tapi Tak Pernah Menyerah)
Meskipun cerita ini fokus pada Sasuke, Naruto dan Sakura juga memainkan peran penting. Naruto, yang selalu percaya pada dialog daripada kekerasan, tetap menunjukkan kehangatannya meski Sasuke semakin dingin. Di awal cerita, Naruto memohon kepada Raikage untuk memaafkan Sasuke, tetapi kenyataan pahit tentang Sasuke dan niatnya diungkapkan oleh Raikage dan Obito. Ketika Itachi berbicara dengan Naruto tentang Sasuke, Naruto dengan tegas membela temannya.
Naruto dan Sakura mulai meragukan Sasuke setelah insiden penculikan Killer B dan serangan di pertemuan Kage. Meskipun mereka terkenal karena keyakinan mereka yang kuat pada Sasuke, melihat mereka mulai ragu memberikan sisi manusiawi pada karakter mereka. Sakura, misalnya, mencoba membunuh Sasuke sendiri, tetapi tidak sanggup melakukannya. Dia bahkan memberi pengakuan palsu kepada Naruto untuk melindunginya dari bahaya mengejar Sasuke, meskipun Naruto menolak dan tetap menyuruh Sakura mengejar Sasuke.
Terlepas dari kenyataan pahit yang terungkap tentang Konoha, Naruto tetap berusaha membela desa demi memperbaikinya, menunjukkan betapa besar tekadnya dalam mempertahankan keyakinannya. Konflik ini berlanjut hingga akhir cerita.
Pentingnya Arc “Pertemuan Lima Kage”
Arc Pertemuan Lima Kage Memunculkan Pertanyaan Tentang Politik di Dunia Naruto
Arc “Pertemuan Lima Kage” memperlihatkan bagaimana politik global bekerja di dunia Naruto melalui sosok Sasuke. Pertemuan ini sebenarnya adalah pertemuan kedua dalam sejarah. Pertemuan pertama diadakan puluhan tahun sebelumnya dengan tujuan menciptakan perdamaian antar klan. Arc ini membuka pertanyaan tentang seberapa baik sistem Kage dan politik dunia Naruto selama ini.
Pertemuan Lima Kage adalah momen pertama di mana semua desa terlibat penuh dalam politik global. Namun, ini juga pertama kalinya penonton benar-benar merasakan perbedaan besar antara para Kage dan desa yang mereka pimpin. Pertemuan tersebut menunjukkan komunikasi yang tidak efektif di antara para pemimpin yang sebelumnya tidak saling akur, hingga akhirnya disatukan oleh serangan Sasuke.
Penonton juga diajak memahami hubungan antara klan Senju dan Uchiha di akhir arc, yang memberi pemahaman baru tentang Sasuke. Ini menjelaskan mengapa Sasuke mungkin tidak sepenuhnya bisa dianggap sebagai “penjahat.” Namun, serangannya dipandang sebagai deklarasi perang oleh Lima Kage, yang kemudian bersatu untuk membentuk Pasukan Aliansi Shinobi sebagai persiapan menghadapi perang besar. Hingga Sasuke berbicara dengan Itachi yang bangkit kembali dan berjuang bersama Naruto, dia tak bisa lepas dari cap sebagai penjahat.
Arc Pertemuan Lima Kage memperkaya elemen-elemen cerita Naruto secara keseluruhan. Menontonnya kembali setelah mengetahui akhir ceritanya hanya akan membuat arc ini terasa lebih dalam. Meskipun dipenuhi dengan pertarungan seru, arc ini juga penuh dengan emosi. Karakter favorit penggemar seperti Naruto, Sasuke, dan Sakura ditampilkan dalam sudut pandang yang baru, sementara karakter sampingan seperti Sai mendapatkan pengembangan yang lebih.
Akhirnya, arc ini juga memperumit organisasi rahasia dan pemerintahan yang ada. Tempat-tempat yang dicintai seperti Konoha menjadi tampak lebih suram dan penuh ketidakpastian. Dampaknya, hukum, ketertiban, dan moralitas yang sebelumnya tidak pernah dipertanyakan di dunia Naruto menjadi terguncang, dan setiap karakter merasakannya.
Tanpa arc ini, konflik besar yang menutup era Shippuden akan terasa datar. Saat aliansi baru dan tak terduga terbentuk sebagai persiapan untuk melawan Akatsuki dan ancaman lainnya, arc Pertemuan Lima Kage secara diam-diam meningkatkan taruhannya. Pertanyaan besar yang diajukan dalam arc terakhir Naruto: Shippuden pun semakin terasa penting: siapa sebenarnya pahlawan atau penjahat, dan kapan dunia yang tidak sempurna ini layak untuk dilindungi?
