Anime

Penyanyi dan Musisi Jepang Sayuri Meninggal Dunia

Penyanyi dan Musisi Jepang Sayuri Meninggal Dunia

Dunia musik dan anime mendapat kabar duka bahwa Sayuri, penyanyi, musisi dan komposer Jepang, meninggal pada 20 September di usia 28 tahun. Kabar tersebut dibenarkan melalui keterangan resmi suaminya, Amaarashi, yang mengabarkan bahwa pemakamannya digelar secara tertutup, hanya dengan dihadiri keluarga dan teman, sesuai keinginan keluarga.

Sayuri yang dikenal dengan gayanya yang unik dan mendalam, adalah salah satu artis paling representatif di dunia anime, terutama atas partisipasinya dalam tema musikal serial populer seperti “Boku no Hero Academia”, “Golden Kamuy” dan “Lycoris Recoil”. Dengan suaranya yang kuat dan lirik yang membangkitkan emosi yang kuat, Sayuri menarik perhatian ribuan penggemar di seluruh dunia.

Sayuri 1

Latar belakang

Pada Juli 2024, Sayuri membagikan postingan emosional di akun Twitter-nya di mana dia menjelaskan situasi sulit yang dia alami karena kondisi disfonia fungsionalnya. Dalam pesannya, dia mengungkapkan bahwa dia telah mengalami kesulitan dalam mengeluarkan suaranya selama beberapa waktu, yang membuatnya mencari pertolongan medis dan menerima diagnosis tersebut. Sayuri menjelaskan bahwa suaranya akan bergetar, pecah, atau menjadi serak, dan otot-otot yang terlibat dalam vokalisasinya tidak merespons seperti yang diinginkannya, sehingga sangat sulit untuk terus bernyanyi.

Dengan penuh ketulusan, Sayuri mengungkapkan kekesalannya: Sungguh menyakitkan tidak bisa menyanyi. Cara saya mengekspresikan diri dan terhubung dengan dunia selalu melalui suara saya, dan sekarang saya merasa seperti terputus dari segalanya’. Terlepas dari pukulan tersebut, Sayuri juga menyampaikan pesan harapan, dengan menyatakan bahwa meskipun proses pemulihannya akan lama, dia mendedikasikan dirinya untuk rehabilitasi dengan bantuan spesialis bahasa dan pelatih vokal.

Dalam kata-katanya sendiri, dia berkomentar: ” Sangat menyakitkan bagi saya karena tidak bisa menyanyi, tapi saya bertekad untuk maju dan bersikap positif dalam proses penyembuhan ini“. Terakhir, dia meminta kesabaran para pengikutnya, berjanji akan kembali ketika kondisinya membaik: “ Saya tahu ini akan memakan waktu, tapi tolong tunggu saya“.

Tweet Sayuri

Karir profesional dari anonimitas hingga sukses

Sayuri memulai karirnya dengan nama Asuka di kampung halamannya, Fukuoka, saat dia masih duduk di bangku SMA. Terinspirasi oleh band Kanjani Eight, Sayuri memutuskan untuk belajar bermain gitar dan mulai membuat lagu pertamanya. Dia adalah bagian dari duo akustik LONGTAL, yang dengannya dia tampil di jalanan dan di gedung konser kecil di kota-kota seperti Hiroshima, Osaka dan Nagoya. Meskipun masih muda, pada tahun 2012, pada usia 15 tahun, ia memenangkan Grand Prix di Music Revolution edisi kelima, sebuah kompetisi musik yang diselenggarakan oleh Yamaha Music, yang mempromosikannya sebagai sebuah janji di kancah indie.

Pada tahun 2013, dia pindah ke Tokyo, di mana dia mengadopsi nama panggung Sanketsu Shōjo Sayuri (酸欠少女さユり), yang berarti “gadis hipoksia”. Nama ini melambangkan fokusnya pada musik “dimensi 2.5”, di mana ia menggabungkan realitas dengan elemen fiksi, memposisikan dirinya sebagai penyanyi dan penulis lagu paralel. Gaya khasnya, termasuk penampilan tanpa alas kaki dan mengenakan ponco, membuatnya mendapatkan pengakuan dan kekaguman dari beragam penonton.

Pada tahap ini, komposisinya bercirikan lirik yang gelap dan melankolis, di mana ia mencerminkan pengalaman pribadinya. Seperti yang ia akui dalam beberapa wawancara, 80% liriknya didasarkan pada pengalaman nyata. Namun, sejak ia meninggalkan Yamaha Music pada tahun 2019, ada perubahan dalam musiknya, dengan nada yang lebih cerah, yang mencerminkan evolusi emosional dalam diri artisnya.

Kolaborasi anime

Sayuri juga menonjol karena partisipasinya dalam industri anime, dikenal karena membawakan tema musik dari beberapa hits. Di antara kontribusinya yang paling diingat adalah:

  • ‘Lycoris Recoil’ – lagu penutup.
  • ‘Edens Zero’ – lagu penutup.
  • ‘Yesterday wo Utatte’ – lagu penutup kedua.
  • ‘Boku no Hero Academia’ (musim ke-4) – lagu penutup pertama.
  • ‘Golden Kamuy’ (musim ke-2) – lagu pembuka.
  • ‘Fate/Extra: Last Encore’ – lagu penutup.
  • ‘Boku dake ga Inai Machi’ – lagu penutup.

Suaranya, yang selalu dikenal karena kekuatan emosionalnya yang luar biasa dan getaran alaminya, memungkinkannya meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam ingatan para penggemar serial ini. Meski Sayuri telah meninggalkan kita di usia muda, warisan artistiknya tetap ada dalam lagu-lagunya yang terus bergema di kalangan penggemar.

Tags
Komentar
Postingan Terkait