Mangaka asal Jepang Panyakawa telah menimbulkan kontroversi besar di jejaring sosial dengan membagikan chapter baru dari manganya “Doujima-kun wa Doujinai ( Doujima-kun Tidak Akan Diganggu )”, yang secara resmi dibatalkan pada Oktober 2021 setelah hanya mencapai 32 chapter. Meskipun ada pembatalan, Panyakawa terus mengerjakan ceritanya secara mandiri, menerbitkan ilustrasi dan bab pendek melalui akun Twitter-nya dan halamannya di FANBOX, sebuah platform yang memungkinkan para penggemar memberikan donasi dan menyarankan ide untuk chapter-chapter selanjutnya.
Manga aslinya berfokus pada kehidupan Doujima, seorang pemuda dengan sikap acuh tak acuh yang terus-menerus menarik perhatian Himewaka, teman sekelasnya yang menafsirkan ekspresi kosong dan ketidaktertarikannya sebagai tanda pikiran tersembunyi. Sinopsis manganya secara lucu menggambarkan sudut pandang Himewaka, dengan mengatakan, “Doujima bodoh itu, dia selalu duduk di sampingku dengan ekspresi kosong itu, tapi dia pasti punya segala macam pikiran kotor, kan? Satu hal mengarah ke hal lain dan… tunggu, aku?! T-tidak, aku tidak berpikir… diamlah, bodoh! “.
Chapter yang menimbulkan kontroversi baru-baru ini muncul sebagai akibat dari permintaan seorang penggemar, yang menyarankan plot dengan elemen netorare (NTR), sebuah genre di mana protagonis dirayu atau dibawa ke dalam situasi dengan karakter lain selain protagonis, menimbulkan konflik atau kecemburuan. Di chapter baru ini, Himewaka dan Doujima pergi ke pantai bersama. Selama kunjungan mereka, Himewaka tertidur dan, secara kontroversial, teman sekelas lainnya di pantai memanfaatkan situasi tersebut untuk mengamati dan menyentuh tubuh tel*njangnya (walaupun tanpa berhubungan s*ks).
Mereka mengambil foto tubuh tel*njangnya dan berencana menggunakannya untuk memerasnya, meskipun hal ini ditampilkan hingga akhir chapter (mungkin sebagai teaser untuk bagian kedua). Cerita alternatif ini dengan cepat menimbulkan kehebohan di media sosial, di mana pengguna memperdebatkan pilihan penulis untuk membuat konten NTR dalam sebuah karya yang dalam premis aslinya, tidak menyarankan situasi seperti ini.
Kritik dari penggemar langsung muncul, karena banyak pengikut yang merasa tidak nyaman dengan gagasan melihat Himewaka dalam situasi rentan yang sangat asing dengan nada serial aslinya. Ketika chapter tersebut menjadi viral, penulis menerima banyak sekali komentar dari pengguna yang mengungkapkan kekesalan dan kekecewaan mereka, mengingat konten tersebut tidak sesuai dengan esensi karakter atau dengan gaya manga yang membuat mereka menyukai cerita tersebut. Ketegangan meningkat hingga Panyakawa memutuskan untuk menanggapi di akun Twitter-nya, mengklarifikasi situasi dan berusaha menenangkan para pengikutnya:
- “Dimengerti, maaf sudah membuatmu khawatir. Jangan khawatir, ini hanya komisi. Itu hanya jalur alternatif, bukan kisah nyata. Di cerita utama tidak ada kasus perselingkuhan, jadi jangan khawatir.
Terlepas dari penjelasannya, kontroversi tersebut terus menjadi sumber diskusi di jejaring sosial, di mana beberapa orang menganggap bahwa penulis tidak boleh menerima permintaan uang apa pun, terutama jika hal itu mengubah persepsi karakter. Namun ada pula yang membela hak penulis untuk mengeksplorasi tema melalui jalur alternatif atau yang ditugaskan, dengan alasan bahwa cerita di luar alur utama adalah cara untuk memuaskan beragam pembaca tanpa mengorbankan inti cerita.
HLA: 3114249
@pan_iwsmd46