Anime

20 Anime Fanservice dengan Banyak Cerita Menarik

20 Anime Fanservice dengan Banyak Cerita Menarik

Dalam dunia anime, ada banyak hal yang jadi ciri khas, baik yang disukai maupun yang kontroversial. Salah satunya adalah “fanservice”—tampilan karakter (biasanya perempuan) dalam adegan atau pakaian yang menarik perhatian penonton. Fanservice sering digunakan sebagai strategi agar lebih banyak orang tertarik menonton suatu anime. Tapi, terkadang fanservice bisa terasa berlebihan dan malah mengganggu cerita.

Banyak yang menganggap fanservice sebagai trik anime yang kurang berkualitas untuk menutupi cerita yang lemah. Tapi, ada juga anime terkenal seperti Neon Genesis Evangelion, Kill la Kill, dan Cowboy Bebop yang tetap menghadirkan fanservice tanpa kehilangan kualitas ceritanya. Bahkan, ada anime yang punya alur cerita kuat tapi tetap banyak menampilkan fanservice, membuktikan kalau elemen ini tidak selalu berarti anime tersebut dangkal atau sekadar hiburan kosong.

20. Tenchi Muyo GXP – Petualangan Luar Angkasa dengan Fanservice

Tenchi Muyo Gxp Cover Q70

Di awal tahun 2000-an, Tenchi Muyo GXP hadir sebagai cara baru menghidupkan kembali franchise Tenchi. Alih-alih mengikuti kisah Tenchi, anime ini berfokus pada Seina Yamada, tetangga Tenchi yang secara tidak sengaja direkrut ke dalam Kepolisian Galaksi untuk melawan para bajak laut luar angkasa.

Anime ini punya cerita yang seru dengan dunia yang luas, tetapi juga penuh fanservice. Seina dikelilingi banyak perempuan yang menyukainya dan ikut membantunya mengelola pesawat luar angkasa. Selain menghadapi berbagai masalah karena “kesialannya,” Seina juga sering berhadapan dengan wanita-wanita cantik yang mendekatinya.

19. Code Geass – Fanservice Bahkan di Tengah Pertempuran Mecha

Kallen Pilot Mech

Code Geass adalah salah satu anime mecha paling populer di kalangan penggemar modern. Cerita tentang perjuangan Lelouch melawan Kekaisaran Britannia menarik banyak orang sejak episode pertama, bahkan bagi yang tidak terlalu suka robot raksasa. Anime ini berhasil menggabungkan pertempuran mecha dengan intrik politik, menjadikannya salah satu anime favorit sepanjang masa.

Tapi, itu tidak berarti anime ini bebas dari fanservice. Hampir di setiap episode, Code Geass selalu punya cara untuk menampilkan Kallen Stadfelt dalam berbagai kostum, mulai dari pakaian bunny girl hingga baju pilot ketat yang ia kenakan saat bertempur. Meski begitu, fanservice di anime ini tidak sampai mengganggu jalannya cerita.

18. Tsuki ga Michibiku Isekai Douchuu – Baju Tempur yang Terlalu Terbuka

Tsukimichi 3980339321 Wibunime.net Q70

Dalam anime isekai, fanservice bukanlah hal yang mengejutkan. Di Tsukimichi, kisah berpusat pada Misumi Makoto yang dipanggil ke dunia lain hanya untuk kemudian ditinggalkan oleh sang dewi. Dari sana, Makoto harus membangun kehidupan baru sambil menghadapi berbagai tantangan, termasuk membangun kota dan menghadapi konflik antarnegara.

Meski punya cerita yang lebih serius, anime ini tetap memasukkan elemen harem, dengan Tomoe dan Mio yang jatuh cinta pada Makoto. Fanservice lebih jelas terlihat pada karakter seperti Hibiki, salah satu pahlawan yang dipanggil ke dunia itu untuk menggantikan Makoto. Untuk mengaktifkan kekuatannya, Hibiki harus memakai “baju tempur” yang sangat terbuka, mirip dengan baju perang perempuan di cerita fantasi klasik.

17. Fairy Tail – Fanservice yang Dibagi Rata

Lucy In Taurus Form In Fairy Tail Final Q70

Salah satu hal yang paling dikenal dari Fairy Tail adalah banyaknya fanservice dalam setiap episodenya. Karakter utama, Lucy Heartfilia, hampir selalu kehilangan atau merusak pakaiannya saat bertarung. Karakter perempuan lain, seperti Erza, juga sering tampil dengan berbagai kostum, termasuk kostum bunny. Bahkan karakter laki-laki seperti Gray Fullbuster punya momen fanservice sendiri, dengan kebiasaannya melepas pakaian di situasi yang tidak perlu.

Namun, Fairy Tail tetap punya cerita yang menarik dan serius. Ada misteri besar tentang hilangnya para naga yang membesarkan Natsu dan para Dragon Slayer lainnya. Selain itu, guild Fairy Tail harus terus berhadapan dengan Dark Guild yang dipimpin oleh penyihir jahat, Zeref.

16. Edens Zero – Perpaduan Emosi dan Fanservice

Edens Zero 311458207 Wibunime.net Q70

Sebagai anime shonen berlatar luar angkasa, Edens Zero adalah petualangan fantasi ilmiah yang tidak takut bermain dengan berbagai elemen cerita. Anime ini mengikuti perjalanan Shiki dan Rebecca Bluegarden dalam mencari Mother, makhluk yang dipercaya sebagai pencipta alam semesta. Dalam perjalanannya, mereka membentuk kru yang berhubungan dengan masa lalu misterius Shiki, seorang anak manusia yang dibesarkan di pulau robot.

Anime ini tidak hanya menghadirkan cerita yang menyentuh dan penuh emosi, tetapi juga tidak ragu memasukkan banyak fanservice. Tidak heran, karena anime ini dibuat oleh pencipta yang sama dengan Fairy Tail. Bahkan, bisa dibilang Edens Zero lebih berani dalam menampilkan fanservice, mulai dari pakaian terbuka, cosplay, hingga elemen-elemen yang ditujukan untuk berbagai selera penggemar. Meskipun begitu, anime ini tetap bisa dinikmati oleh remaja dan memiliki cerita yang kuat.

15. Neon Genesis Evangelion Menggunakan Fan Service untuk Hiburan & Momen Serius

Neon Genesis Evangelion 3000079922 Wibunime.net Q70

Neon Genesis Evangelion adalah salah satu anime paling terkenal yang pernah dibuat. Anime ini juga sering memberikan adegan fan service untuk menyenangkan penggemarnya. Bahkan bisa dibilang, Evangelion membantu membentuk tren fan service dalam anime modern.

Evangelion adalah anime mecha dengan cerita yang dalam, di mana nasib dunia bergantung pada anak-anak remaja yang punya banyak masalah. Dalam perjalanannya, mereka sering kali berada dalam keadaan telanjang, entah dalam adegan lucu atau di saat-saat penuh tekanan emosional.

Meskipun memiliki cerita yang rumit, Evangelion tetap menyempatkan diri menampilkan karakter seperti Rei, Asuka, dan Misato dalam situasi yang canggung. Bahkan di film terbaru Rebuild of Evangelion, fan service tetap ada, meskipun dunia mereka sedang menghadapi kehancuran. Evangelion menggunakan fan service bukan hanya untuk menarik perhatian penonton, tetapi juga untuk mengeksplorasi sisi emosional dan seksual para karakternya.

14. Kill la Kill Menganggap Fan Service sebagai Bentuk Kekuatan

Ryuko And Satsuki Clash In Kill La Kill Q70

Kill la Kill adalah anime yang penuh fan service dan kekacauan, dibuat oleh Studio TRIGGER. Anime ini menggabungkan aksi ala gadis penyihir dengan cerita sekolah dan drama penuh emosi. Ryuko Matoi adalah murid pindahan di Akademi Honnouji, sekolah yang dikuasai oleh Satsuki Kiryuin dan dewan muridnya yang kuat.

Para murid bisa tunduk karena Satsuki dan teman-temannya memakai seragam spesial bernama Life Fiber, yang memberi mereka kekuatan luar biasa. Namun, seragam ini juga sangat terbuka dan minim kain. Seiring berjalannya cerita, Kill la Kill membuat ketelanjangan tampak seperti sesuatu yang alami, bahkan dianggap sebagai simbol kebebasan manusia. Pada akhirnya, pertempuran yang awalnya setengah telanjang berubah menjadi pertarungan tanpa busana sama sekali.

13. Ghost in the Shell: Stand Alone Complex Tetap Penuh Fan Service di Tengah Teori Konspirasi

The Major And Batou Take Point In Ghost In The Shell Stand Alone Complex Q70

Film Ghost in the Shell sering dikritik karena dianggap terlalu banyak menampilkan fan service. Namun, nudity (ketelanjangan) dalam film ini sebenarnya digunakan untuk menggambarkan seni dan mengeksplorasi karakter Major Motoko Kusanagi, termasuk sisi kemanusiaan dan seksualitasnya.

Namun, hal berbeda terjadi dalam anime spin-off Ghost in the Shell: Stand Alone Complex. Anime ini justru lebih terbuka dalam menggunakan fan service. The Major dalam versi ini berubah dari seorang cyborg yang tidak memiliki perasaan menjadi karakter yang lebih percaya diri secara seksual.

Dia tidak masalah mengenakan pakaian yang ketat dan terbuka, atau bahkan tampil tanpa busana, baik saat sedang bertugas maupun di luar pekerjaan. Meski begitu, anime ini tetap menyajikan cerita serius tentang dunia cyberpunk, politik, dan pertanyaan tentang keberadaan manusia.

12. Highschool of the Dead Menyisipkan Fan Service di Tengah Serangan Zombie

The Survivors Celebrate In Highschool Of The Dead Q70

Anime bertema zombie cukup banyak, dan setiap anime punya cara berbeda dalam menghadirkan cerita seram ini. Tapi jarang ada anime yang menggabungkan kiamat zombie dengan fan service seperti Highschool of the Dead.

Anime ini mengikuti sekelompok siswa SMA dan seorang perawat sekolah yang berusaha bertahan hidup dari serangan zombie. Namun, di tengah perjuangan mereka, sering terjadi adegan fan service yang terasa sengaja dibuat.

Meskipun tidak membawa konsep baru dalam dunia zombie, anime ini tetap meninggalkan kesan dengan menampilkan bagaimana manusia bisa kehilangan moralitas saat dunia runtuh. Banyak karakter wanita yang mengalami “kecelakaan pakaian” atau memilih bertarung melawan zombie dengan pakaian yang sangat minim.

11. Darling in the FranXX Membangun Dunia Mecha dengan Fan Service

Darling In The Franxx Mech Pilot Q70

Anime mecha penuh drama sudah sering muncul dalam beberapa dekade terakhir, dan Darling in the FranXX adalah salah satu yang paling banyak diperbincangkan. Anime ini berlatar di masa depan di mana anak-anak diciptakan khusus untuk mengendarai robot raksasa bernama FRANXX.

Namun, sistem kemudi robot ini mengharuskan pilot laki-laki dan perempuan bekerja sama dalam posisi yang terlihat lebih cocok untuk anime romantis daripada pertempuran mecha.

Di balik ceritanya yang kelam tentang perang melawan alien dan kehancuran dunia, anime ini juga menyisipkan banyak fan service. Bahkan, unsur seksual menjadi bagian penting dalam konsep bertarung dengan FRANXX. Para pilot sering kali berada dalam keadaan telanjang, baik untuk kebutuhan fan service maupun sebagai cara untuk mengeksplorasi identitas seksual mereka.

10. Keijo!!!!!!!! Mengubah Fan Service Menjadi Olahraga Dramatis

Keijo Cast Q70

Keijo!!!!!!!!, atau dikenal juga sebagai Hip Whip Girl, adalah salah satu anime paling gila di tahun 2000-an. Anime olahraga ini memiliki 13 episode dan berfokus pada olahraga fiksi khusus wanita bernama Keijo. Dalam olahraga ini, para peserta menggunakan dada dan bokong mereka untuk menjatuhkan lawan ke dalam air. Dari konsepnya saja, olahraga ini jelas dibuat untuk menampilkan banyak adegan fan service.

Yang mengejutkan, meskipun penuh dengan fan service, Keijo!!!!!!!! ternyata punya cerita yang cukup menyentuh. Tokoh utamanya, Nozomi Kaminashi, tidak sekadar ikut olahraga ini demi hiburan semata. Ia masuk Keijo karena masalah keuangan dan ingin membantu keluarganya. Hal yang sama juga berlaku bagi peserta lain, yang masing-masing punya alasan sendiri untuk bertarung dalam olahraga “gulat bokong” ini.

9. Prison School Menghukum Mereka yang Mengincar Fan Service

Prison School 1 Q70

Anime sering kali menggambarkan sekolah dengan aturan aneh yang terasa seperti eksperimen sosial daripada tempat belajar. Prison School membawa konsep ini ke level yang lebih ekstrem dengan Hachimitsu Academy, sebuah sekolah khusus perempuan yang akhirnya membuka pendaftaran untuk laki-laki. Kiyoshi Fujino dan empat cowok lainnya menjadi satu-satunya siswa laki-laki di sekolah dengan 1.000 siswi perempuan.

Namun, sekolah ini lebih mirip penjara daripada tempat belajar. Prison School menggunakan konsep ini untuk membalikkan klise fan service yang biasa. Saat para cowok mencoba mengintip atau melakukan hal mesum seperti di anime lain, mereka justru dihukum dengan cara yang sangat memalukan. Alur cerita yang menampilkan dominasi perempuan ini lebih mirip film eksploitasi dari tahun 70-an daripada anime fan service biasa.

8. Cross Ange: Tenshi to Ryuu no Rondo Menggabungkan Fan Service dengan Fantasi & Mecha

Cross Ange Anime Q70

Cross Ange: Tenshi to Ryuu no Rondo adalah anime yang punya banyak elemen sekaligus—dan sebagian besar terasa berlebihan. Anime ini menggabungkan dunia fantasi dengan sihir, robot raksasa (mecha), dan naga, sambil membahas isu sosial seperti rasisme, kesenjangan sosial, sistem hukuman yang tidak adil, wajib militer, dan lainnya. Tapi di atas semua itu, Cross Ange juga dipenuhi fan service yang tidak malu-malu.

Anime ini tetap serius dengan ceritanya, meskipun banyak adegan yang tampak seperti dibuat hanya untuk fan service. Bahkan dalam adegan paling serius sekalipun, unsur fan service tetap ada. Karakter utama, Ange, dan para pilot lainnya tidak hanya bertarung dengan robot mereka sambil berpakaian minim, tetapi juga sering menghabiskan waktu luang dalam pakaian yang sangat terbuka. Gabungan antara cerita serius dan fan service berlebihan membuat Cross Ange menjadi anime yang terkenal sekaligus kontroversial.

7. Kimi no Koto ga Daidaidaidaidaisuki na 100-nin no Kanojo Mengejek Konsep Harem

100girlfriends Anime Crunchyroll Q70

Kimi no Koto ga Daidaidaidaidaisuki na 100-nin no Kanojo adalah parodi dari anime fan service bergenre harem, yang sering kali terasa berlebihan dan dibuat-buat. Dalam anime ini, ada 100 gadis yang jatuh cinta pada tokoh utama, Rentarou Aijou, dan anime ini sengaja mencari alasan yang paling aneh untuk menampilkan adegan fan service.

Anime ini mengambil semua alasan klise dalam genre harem dan mendorongnya hingga ke batas yang paling absurd. Namun, yang menarik adalah meskipun premisnya konyol, karakter Rentarou dan para pacarnya dibuat dengan serius. Rentarou sadar bahwa situasinya sangat tidak masuk akal, tetapi ia berusaha menggunakan keberuntungannya untuk membantu orang lain daripada hanya menikmati hidup sebagai pria yang dikelilingi banyak wanita. Para pacarnya pun memiliki kepribadian yang kuat dan alasan yang masuk akal untuk menyukai Rentarou.

6. Free! Mengubah Fan Service Menjadi Sebuah Lelucon Ekstrem

Free Anime Iwatobi Swim Team Q70

Free! adalah anime fan service yang berbeda dari biasanya karena ditujukan untuk penonton perempuan, bukan laki-laki. Anime ini mengikuti kehidupan tim renang sekolah Iwatobi. Karena bertema renang, wajar saja kalau para karakternya sering terlihat tanpa baju. Bahkan, anime ini sering kali mencari alasan paling aneh untuk membuat para perenang tampil setengah telanjang atau basah kuyup.

Yang membuat Free! unik adalah humornya. Selain menjadi anime olahraga yang seru, Free! juga bisa dibilang sebagai parodi dari anime fan service. Ketika para karakter tidak sedang bertanding atau membangun hubungan persahabatan, mereka sering kali menemukan cara paling konyol untuk melepas pakaian atau menunjukkan tubuh atletis mereka yang sempurna.

5. Monogatari Lebih Seperti Cerita Romansa Gelap Daripada Sekadar Fan Service

Bakemonogatari Q70

Seri Monogatari mencakup Bakemonogatari, Nisemonogatari, Nekomonogatari, dan masih banyak lagi. Anime ini bukan sekadar fan service biasa, tapi kisah supernatural yang kuat tentang vampir, hantu, dan makhluk gaib lainnya yang berlangsung selama beberapa generasi. Studio Shaft berhasil menciptakan cerita yang mendalam dengan karakter-karakter yang sangat berkembang.

Di sisi lain, Monogatari juga menunjukkan kehidupan remaja yang penuh dengan gejolak hormon dan gaya hidup santai para vampir muda. Koyomi Araragi setia pada Hitagi Senjougahara, tapi itu tidak menghentikan banyak wanita lain untuk menggoda dan mendekatinya. Bahkan, Senjougahara sendiri tidak malu soal ketelanjangan dan sering membuka bajunya di depan Koyomi. Perlu dicatat bahwa Monogatari lebih seperti cerita romantis supernatural dengan elemen erotis dibandingkan sekadar anime fan service biasa.

4. To LOVE-Ru Memiliki Kisah Romantis yang Menarik di Balik Fan Service-nya

Lala Clings On To Rito In To Love Ru Q70

To LOVE-Ru awalnya terlihat seperti anime harem biasa yang penuh dengan fan service. Namun, perkembangan karakter Rito Yuki dalam berbagai musim dan spin-off-nya membuat cerita ini lebih menarik dari sekadar kisah anak SMA kikuk yang tiba-tiba dikelilingi oleh gadis-gadis cantik.

Hidup Rito berubah ketika ia bertemu Lala, seorang putri alien dari planet Deviluke. Karena Lala tidak paham budaya manusia, ia sering kali melepas bajunya di waktu yang tidak tepat. Selain itu, gadis-gadis lain dalam cerita ini juga sering terjebak dalam situasi memalukan yang berbau erotis. Meski begitu, hubungan antara Rito dan Lala tetap dibangun dengan serius. Fakta bahwa Lala dan teman-temannya memiliki kebiasaan hidup “bebas pakaian” membuat reaksi bingung Rito semakin lucu.

3. Enen no Shouboutai Menjadikan Fan Service Sebagai Kekuatan Super

Tamaki Kotatsu Covers Herself Up In Fire Force 1 Q70

Fire Force (Enen no Shouboutai) adalah anime shonen aksi yang unik karena fokusnya pada api sebagai sumber kekuatan. Ceritanya berlatar di dunia di mana orang-orang dengan kekuatan api luar biasa bertugas melindungi masyarakat dari makhluk berbahaya yang disebut Infernal dan fenomena kebakaran spontan. Sejarah dunia Fire Force sangat mendalam, dan musim ketiganya dijadwalkan tayang pada April 2025.

Namun, anime ini juga memiliki banyak fan service yang mengejutkan. Salah satu karakter utama, Tamaki Kotatsu, memiliki kondisi yang disebut “Lucky Lewd Syndrome,” yang membuatnya selalu mengalami kejadian-kejadian memalukan. Entah bagaimana, bajunya sering kali sobek atau terlepas dengan cara yang tidak masuk akal. Fire Force adalah salah satu dari sedikit anime fan service di mana ketelanjangan memiliki “penyebab” yang bisa dijelaskan dalam cerita.

2. Dungeon ni Deai wo Motomeru no wa Machigatteiru Darou ka Bangga dengan Fan Service-nya

Danmachi 11 Q70

Anime fantasi isekai dengan pendekatan santai semakin populer. Dungeon ni Deai wo Motomeru no wa Machigatteiru Darou ka sesuai dengan judulnya karena menggabungkan dunia fantasi, elemen RPG, dan kisah romansa sehari-hari. Bell Cranel bercita-cita menjadi petualang hebat dan menemukan kenyamanan dalam sosok Hestia, seorang Dewi kecil yang hampir selalu dalam keadaan setengah telanjang.

Anime ini memang mengandalkan fan service, terutama karena pakaian Hestia sering kali robek atau melorot. Namun, bukan hanya Hestia yang mengalami kejadian memalukan ini. Meskipun begitu, dunia dalam anime ini tetap terasa hidup, dan hubungan antara Bell dan Hestia diberikan waktu untuk berkembang menjadi sesuatu yang lebih bermakna.

1. Ikki Tousen Mengubah Kisah Epik Tiongkok Menjadi Anime Fan Service

Ikki Tousen 1900281051 Wibunime.net Q70

Romance of the Three Kingdoms adalah salah satu karya sastra paling terkenal di Tiongkok. Cerita ini juga sangat populer di Jepang dan telah diadaptasi ke berbagai anime. Ikki Tousen mungkin adalah adaptasi paling terkenal sekaligus paling kontroversial karena mengubah kisah epik ini menjadi anime fan service modern.

Dalam dunia Ikki Tousen, para pahlawan dari era perang di Tiongkok terlahir kembali di Jepang sebagai gadis-gadis SMA. Mereka melanjutkan pertarungan mereka dengan cara yang unik: bertarung hingga pakaian mereka hancur. Bahkan, sering kali mereka bertarung dalam keadaan nyaris telanjang. Tidak hanya dalam pertempuran, mereka juga memiliki kebiasaan melepas pakaian dalam situasi yang tidak berhubungan dengan pertarungan. Meski penuh dengan fan service, Ikki Tousen tetap mempertahankan elemen cerita dari Romance of the Three Kingdoms dan menghadirkan banyak aspek yang menarik.

 

 

Komentar
Postingan Terkait